Deskripsi
Keris sepuh dengan dhapur yang sudah tergolong langka dan jarang ditemui. Keris kalanadah merupakan salah satu keris yang juga melegenda. Ketika mengingat keris ini, tak lengkap apabila belum sampai tahu tentang Arya Gandamana. Arya Gandamana adalah nama seorang tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalam naskah wiracarita Mahabharata, karena merupakan asli ciptaan pujangga Jawa. Tokoh ini menjabat sebagai patih Kerajaan Hastina zaman pemerintahan Pandu, ayah para Pandawa. Karena fitnah Sengkuni, Gandamana terpaksa meninggalkan kedudukannya dan kembali ke tanah airnya, yaitu Kerajaan Pancala, di mana ia berada di sana sampai akhir hayatnya. Kematiannya terjadi pada saat ia menggelar sayembara untuk memperebutkan keponakannya yang bernama Drupadi. Gandamana adalah putra Gandabayu raja Kerajaan Pancala yang lahir dari permaisuri bernama Trilaksmi. Memiliki kakak perempuan bernama Gandawati yang menikah dengan Drupada, raja Pancala selanjutnya. Gandamana sendiri merupakan reinkarnasi seorang pendeta muda bernama Resi Jarwada yang pernah menyerang kahyangan menantang para dewa. Gandamana berguru kepada Pandu raja Kerajaan Hastina yang mengajarinya berbagai macam ilmu kesaktian. Tapi kesaktian Gandamana bisa melebihi Pandu, dalam versi pedalangan ketika Prabu Tremboko dari Pringgadani memberontak melawan Astina, Gandamana perang tanding melawan Prabu Tremboko dan ia kewalahan lalu mengeluarkan keris pusaka Pringgadani yaitu Kyai Kalanadah yang sangat ampuh. Gandamana ditusuk dengan keris hanya gemetar lalu pingsan tetapi ketika Pandu perang tanding melawan Tremboko, masing-masing menggunakan keris pusaka: Pandu dengan keris Kyai Pulanggeni sedangkan Tremboko dengan Kyai Kalanadah. Tremboko tewas seketika tertusuk Pulanggeni, sedangkan Pandu ketika menginjak Tremboko yang telah tewas, kakinya menginjak keris Kalanadah yang masih dipegang mayat Tremboko, hal yang menyebabkan Pandu sakit keras dan meninggal.



Ulasan
Belum ada ulasan.